Ketua jurusan Geografi Lingkungan Universitas Gajah Mada Jogyakarta Junun Sarto Hadi mengatakan,…..” dengan
garis pantai sepanjang 88.000 kilometer, dan 17.500 pulau Indonasia
sangat rawan naiknya permukaan air laut. Pulau-pulau berketinggian satu
meter di atas permukaan laut terancam tenggelam – jumlahnya mencapai
ratusan. Menurut dia, dampak kenaikan permukaan air laut di Indonesia
terlihat dengan meningkatnya intensitas banjir di kota pesisir, seperti
Semarang, Surabaya dan Jakarta….”.(Kompas.16.2.09)
Dalam hal ini sudah banyak pakar meteorologi yang mengatakan , itu sudah merupakan implikasi dari pemanasan global. Tejadinya pemanasan global menyebabkan mencairnya lapisan es di kutub utara dan selatan bumi, sekaligus memicu ” naiknya permukaan laut “.
Tapi dalam hal naiknya permukaan air laut, ada beberapa faktor yang sangat dominan yang terlupakan oleh para analis, di antaranya adalah :
- Di bumi ini terdapat ribuan sungai, semuanya bermuara ke laut. Setiap sungai selalu membawa partikel atau meterial ke laut berupa lumpur atau tanah misalnya. Kejadian ini telah berlangsung ribuan tahun. Yang paling tinggi kadarnya tentu saja disaat banjir. Memang saya tidak mempunyai data yang akurat tentang jumlah material yang dibawa oleh sungai ke laut, namun penulis berkeyakinan sudah jutaan meter kubik material yang mengendap di dasar laut dan sudah ratusan ha delta yang terbentang di muara sungai. Faktor ini tentu saja membuat pendangkalan dasar laut di daerah tertentu.
- Di Indonesia saja panjang pantai le bih kurang 88.000 km. Pada sebahagian besar dari pantai tersebut telah terjadi abrasi atau pengikisan tanah oleh air laut. Semua materialnya mengendap ke dasar laut. Bayangkan saja berapa km panjang pantai di bumi yang telah diterjang ombak. Saya yakin bahwa jumlah materialnya juga sudah jutaan meter kubik. Ini juga akan mendorong permukaan air laut naik.
- Di seluruh dunia ini atau di banyak negara ada banyak pelabuhan, ukurannya besar atau kecil jumlahnya saya juga tidak tahu. Hampir semua dari pelabuhan tersebut dibangun dengan jalan reklamasi atau penimbunan pinggiran pantai. Dalam hal ini juga termasuk reklamasi untuk pembuatan jalan dan pelebaran kawasan. Contoh terbaik bagi kita adalah perluasan kota Singapura, atau tempat-tempat rekreasi The word di kawasan Teluk Parsia atau kota venesia. Jutaan meter kubik material dibenam kelaut.
- Sampai saat ini manusia menebang hutan terus saja berlangsung di seluruh dunia. Sudah jutaan ha hutan tidak lagi berfungsi sebagai reservoir. Biasanya air dalam jumlah besar tertahan oleh belantara hutan. Hutan berfungsi sebagai penyimpan dan mengatur air yang mengalir di sungai. Sekarang luas hutan sudah semakin dan akan terus berkurang, jika hujan turun, air dengan kecepatan yang lebih tinggi dari normalnya segera sampai di laut. Hal ini juga akan menambah debet air laut.
- Hutan juga terbakar dalam jumlah besar. Kebakaran hutan juga berlansung setiap tahun tanpa menyisakan tanaman yang mungkin untuk hijau kembali.
- Sampai saat ini sudah jutaan ha tanah rawa di seluruh dunia yang ditimbun. Rawa sangat potensial untuk menampung dan menyimpan air, sekarang telah beubah menjadi tempat pemukiman. Air rawapun telah hijrah ke samudera karena diusir oleh pengembang.
- Danau pun ikut menyumbang untuk kenaikan permukaan air laut. Semuanya itu pengaruh pendangkalan danau karena endapan hasil erosi.
- Mungkin juga ? Dari dalam perut bumi sudah jutaan material yang telah keluar, seperti minyak bumi, dan gas serta material gunug berapi. Tentu saja mungkin bumi menjadi keriput juga.
- Dalam waktu yang bersamaan, permukaan air laut naik, permukaan atau lapisan teratas dari daratan juga mengalami penurunan karena erosi.
Sampai saat ini mencairnya lapisan es di
kutub utara dan selatan bumi tetap saja menjadi keraguan (bagi saya)
sebagai faktor utama yang menyebabkan kenaikan permuakaan air laut.
Sebab sampai saat ini salju saja belum terbang dari Puncak Jayawijaya,
Cayanbe dan Kalimanjoro. Mana mungkin lapisan es di kutub utara dan
selatan bumi telah semakin mencair ? Pelu juga kita ketahui bahwa kutub
utara dan selatan bumi tidak lapisan es semua. Kutub utara dan selatan
bumi itu bergunung dan berbukit batu dan tanah juga. Gunung dan bukit
itu yang dilapisi oleh es dan salju. Berapa meter tingkat ketebalan
lapisan es-nya perlu juga diteliti. Namun demikian daerah kutub tentu
saja kena dampaknya. Bagian datara rendahnya akan digenangi air laut.
Tentu saja aka mengurangi luasnya daerah kutub tersebut. Sama saja
halnya dengan banyaknya pulau-pulau kecil yang telah tenggelam di Teluk
Benggala.
Ke depan kita harus selalu waspada dengan
segala dampak yang akan ditimbulkannya. Proses terurai di atas akan
terus berlanjut, dengan tempo kecepatan semakin tinggi. Berbagai bentuk
bencana di daerah pantai akan terus berlanjut selagi manusia masih
hidup.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar